Selasa, 02 November 2010

Harry Potter and the Deathly Hallows

Harry Potter and the Deathly Hallows: Part I 2010
Film Harry Potter and the Deathly Hallows: Part I Terbaru 2010. Serial film Harry Potter ke 7, berdasarkan buku ketujuh dan terakhir dalam seri Harry Potter novel karya JK Rowling. Film Harry Potter and the Deathly Hallows yang dimulai pada bulan Februari 2009 dan berlangsung selama satu tahun. David Yates, yang memimpin dua film sebelumnya, memimpin kedua bagian.
Film terbaru 2010 ini akan terbelah jadi dua bagian, Bagian 1 akan dirilis pada bulan November 2010, dan Bagian 2 pada bulan Juli 2011. Film akan ditembak kembali ke belakang dan diperlakukan seolah-olah satu film.
Sinopsis Film Harry Potter and the Deathly Hallows: Part I 2010 :
Bab terakhir dari seri film Harry Potter dimulai ketika Harry, Ron dan Hermione meninggalkan Hogwarts di belakang dan berangkat untuk menemukan dan menghancurkan Horcruxes – rahasia kekuatan Voldemort dan keabadian.
Dibintangi:
- Daniel Radcliffe
- Emma Watson
- Rupert Grint
- Helena Bonham Carter
- Brendan Gleeson
Sutradara : David Yates
Produksi : Warner Bros Pictures
Genre: Action, Adventure, Fantasy Sekuel Keluarga Anak-Anak
Tayang dibioskop: November 2010
Bagi anda penggemar serial film Harry Potter, liat video triler Film Harry Potter and the Deathly Hallows: Part I 2010 dsini dan nantikan eposede terbaru dari serial Film Harry Potter and the Deathly Hallows: Part I terbaru 2010 akhir tahun ini dibioskop Indonesia.
Sumber : themovieinsider.com

Raditya Dika Biografi

Raditya Dika lahir di Jakarta, 28 Desember 1984 , akrab dipanggil Radith, adalah seorang penulis asal Indonesia. Di Indonesia, Raditya Dika dikenal sebagai penulis buku-buku jenaka. Tulisan-tulisan itu berasal dari blog pribadinya yang kemudian dibukukan. Buku pertamanya berjudul Kambing Jantan masuk kategori best seller.

Buku tersebut menampilkan kehidupan Dikung (Raditya Dika) saat kuliah di Australia. Tulisan Radith bisa digolongkan sebagai genre baru. Kala ia merilis buku pertamanya tersebut, memang belum banyak yang masuk ke dunia tulisan komedi. Apalagi bergaya diari pribadi (personal essay).

Karya dari Raditya Dika

Karya pertama yang mengangkat namanya adalah buku berjudul Kambing Jantan: Sebuah Catatan Harian Pelajar Bodoh (2005). Buku ini menceritakan kehidupan Radith ketika masih berkuliah di Adelide, Australia. Cerita yang dibawakan Radith adalah kisah-kisahnya sebagai pelajar Indonesia yang berkuliah di luar negeri.

Buku ini ditampilkan dalam format diary (buku harian). Seluruh cerita dalam karyanya tersebut berasal dari blog pribadi terdahulu milik Radith, www.kambingjantan.com, yang sekarang menjadi www.radityadika.com.

Buku keduanya berjudul Cinta Brontosaurus, diterbitkan pada tahun 2006. Hampir sama dengan buku sebelumnya, cerita-cerita dalam buku ini berasal dari kisah keseharian Radith. Namun, buku kedua ini menggunakan format cerita pendek (cerpen) yang bercerita mengenai pengalaman cinta Radith yang sepertinya selalu tidak beruntung.

Isi dari buku ini meliputi kisah dari sewaktu Radith mengirim surat cinta pertama ke teman saat SD hingga pengalaman Radith memerhatikan kucing Persia-nya yang jatuh dengan kucing kampung tetangganya.

Buku ketiganya yang berjudul Radikus Makankakus: Bukan Binatang Biasa terbit pada tanggal 29 Agustus 2007. Buku ketiga ini mengisahkan Radith yang pernah menjadi badut Monas dalam sehari, mengajar bimbingan belajar, lalu saat Radith dikira hantu penunggu WC, sampai cerita mengenai kutukan orang NTB. Sementara, buku keempatnya berjudul Babi Ngesot : Datang Tak Diundang Pulang Tak Berkutang terbit pada bulan April 2008.

Ia juga bermain dalam film yang diangkat dari pengalaman hidupnya, Kambing Jantan: The Movie.Pada pertengahan bulan November 2009, melalui situs resminya, Radith mengumumkan bahwa buku kelimanya yang berjudul Marmut Merah Jambu akan segera terbit dengan jadwal edar sementara pada bulan Desember 2009.

Namun pada pertengahan bulan Desember silam, Radith kembali lewat situs resminya menyatakan bahwa buku kelimanya tersebut masih mengalami sedikit perubahan dan juga penambahan cerita pada beberapa bagian, sehingga kemungkinan besar penerbitan buku tersebut akan mundur beberapa waktu.
Perjalanan dan Pemikiran dari Raditya Dika

Radith mengawali keinginan untuk membukukan catatan hariannya di blog pribadinya saat ia memenangi Indonesian Blog Award. Radith juga pernah meraih Penghargaan bertajuk The Online Inspiring Award 2009 dari Indosat.

Dari pengalaman itu, ia cetak (print out) tulisan-tulisannya di blog kemudian ia tawarkan naskah cetakan itu ke beberapa penerbit untuk dicetak sebagai buku. Awalnya banyak yang menolak, tapi kemudia ketika ia ke Gagasmedia, sebuah penerbit buku, naskah itu diterima, meski harus presentasi dahulu.

Radit sukses menjadi penulis karena ia keluar dari arus utama (mainstream). Ia tampil dengan genre baru yang segar. Yang membuat ia berbeda dari penulis lain adalah ide nama binatang yang selalu ia pakai dalam setap bukunya. Dari buku pertama hingga terbaru, semua judulnya mengandung nama binatang. Bagi Radith, ini adalah selling point-nya.

Bagi Radith, sebagai penulis tetap harus memiliki inovasi. Sebenarnya, pada bulan-bulan pertama, buku pertamanya tidak terlalu laku. Ini, menurut Radith, adalah risiko masuk dalam genre baru.

Radith kemudian gencar berpromosi di blog yang ia kelola. Selain itu ia juga gencar promosi dari mulut ke mulut (word of mouth). Radith meminta pembacanya untuk berfoto dengan buku pertamanya itu kemudian dikirim ke Radith.

Jadilah ini sebuah strategi pemasaran yang bisa mengelola pembaca sebagai target pasarnya. Menurut Radith, dalam menulis, tidak serta-merta setelah buku terbit, urusan selesai. Kemudian, pemasaran diserahkan kepada penerbit.

Sebaliknya, penulis seharusnya juga menjadi pemasar bagi bukunya sendiri karena sebenarnya penulis juga seniman. Penulis yang kreatif akan menjadikan bukunya sebagai produk yang baginya harus bisa laku di pasaran.

Meskipun pada dasarnya buku adalah bukan barang komersial, tetapi memandang buku sebagai sebuah produk berilmu yang pelu dipasarkan adalah sebuah hal yang perlu dilakukan saat ini.

Menjadi penulis sukses bukan berarti tidak ada hambatan[1]. Menurut Radith, hambatan bukan hanya dari industri buku, melainkan juga dari hal-hal yang sifatnya diagonal. Artinya, lawan dari industri buku bisa jadi bukan industri buku lain tapi industri lain yang sebenarnya tidak berhubungan sama sekali seperti hiburan (entertainment), makanan, dan lain-lain.

Sebagai contoh, bila ada anak muda memiliki uang 50.000 rupiah, belum tentu ia akan membelanjakannya untuk buku. Bisa jadi uang itu digunakan untuk menonton film di bioskop atau membeli makanan cepat saji. Dan yang jelas, buku bukan pilihan utama.

Bagi Radith hal ini memang sudah lazim. Yang perlu dilakukan adalah terus berkreasi dan bertindak kreatif. Baginya, kompetisi yang ada adalah kunci untuk berinovasi. Tekanan kompetitor bisa menjadi motivasi untuk terus memberikan ide-ide baru dan menggali kemampuan.

Radith kini meneruskan studinya di program ekstensi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik di Universitas Indonesia. Selain itu, kini ia berkarier di penerbit buku Bukune. Radith bertindak sebagai direktur juga sebagai direktur dan pemimpin redaksi.

Filmografi oleh Raditya Dika
* Kambing Jantan: The Movie (2009)
* Maling Kutang (2009)

Logan Lerman Biography


Date of Birth
19 January 1992, Beverly Hills, California, USA

Birth Name
Logan Wade Lerman

Height
5' 8" (1.73 m)

Mini Biography
Born and raised in Beverly Hills, Logan Lerman wanted to become an actor at an early age. So he told his mother of his desire to be an actor when he was 2 1/2 years old. At the age of 4, Logan had an agent and was booked for two commercials. His first appearance on the big screen was as William, the youngest son of Mel Gibson's character in The Patriot (2000). Also in 2000, he appeared with the same actor (Gibson), this time as the younger version of his character Nick Marshall, in What Women Want (2000). After a small role in 2001's Riding in Cars with Boys (2001), he starred in John Grisham's A Painted House (2003) (TV).

He played the younger version of Ashton Kutcher's character, Evan, in The Butterfly Effect (2004). After making his small screen debut in a guest-starring role in "10-8: Officers on Duty" (2003), he stared as Bobby (Robert) McCallister in the short-lived "Jack & Bobby" (2004), where he portrays a teenager who will be a future president of the United States.

When Logan is not working, he likes to play soccer and baseball. He is a LA Lakers fan and, even though he plays mostly dramatic roles, he enjoys playing pranks on his friends.
IMDb Mini Biography By: m leiblfinger

Trivia
Is a LA Lakers fan.
Announced to his mother at the age of 2 1/2 that he was going to be an actor after watching a Jackie Chan movie.
Owns two dogs.
Appeared with Mel Gibson twice in 2000, once as his character's son in The Patriot (2000) and once as the younger version of his own character in What Women Want (2000).
Plays soccer and baseball (both team sports) and plans to take tennis lessons.
The "Jack & Bobby" (2004) theme music is from The Patriot (2000), composed by John Williams. Lerman also starred in The Patriot (2000); it was his first movie role as Mel Gibson's youngest son.
Is best friends with Dean Collins. The two met on set of "Jack & Bobby" (2004) and make short films in their free time.
Has two siblings, Lindsey Lerman and Lucas Lerman.
His mother, Lisa, works as his manager, and his father, Larry, is a businessman.
His family owns a prosthetics company.
Attended Beverly Hills High School.

Personal Quotes
[about his character in "Jack & Bobby" (2004)] "The kind of boy few people really understand. He's a bit of a misfit."
I'd much rather play sports with my free time. I also like watching classic movies and watching certain TV shows like The Simpsons. I'm a big basketball fan too. That would be my sport of choice.
[Portraying a geek is] "Fun. I'm not the kind of guy kids picked on in school, but I've seen it happen. I've never really given much thought to being cool. I don't really think about it one way or the other."
I'm not the kind of guy who got into this to be famous.
The best thing about this is being able to learn from, and act with, your heroes.